zmedia

STB OpenWrt: Perpaduan Canggih antara Set Top Box dan OpenWrt

Apa Itu STB OpenWRT?

Pernah dengar istilah STB OpenWRT? Kalau kamu sering oprek jaringan atau suka eksperimen dengan perangkat router dan set top box, istilah ini pasti sudah tidak asing lagi. Tapi untuk yang baru mulai terjun ke dunia ini, yuk kita bahas dari awal - biar semuanya nyambung dan kamu paham betul kenapa STB OpenWRT jadi topik yang menarik.

STB OpenWrt: Perpaduan Canggih antara Set Top Box dan OpenWrt
STB OpenWrt: Perpaduan Canggih antara Set Top Box dan OpenWrt

Mengenal Apa Itu STB dan OpenWRT

Sebelum kita bicara lebih dalam, ada baiknya kita pahami dulu dua istilah dasarnya: STB (Set Top Box) dan OpenWRT.

  • STB atau Set Top Box adalah perangkat yang umumnya digunakan untuk menonton siaran TV digital atau IPTV.
  • OpenWRT, di sisi lain, adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang khusus untuk perangkat jaringan seperti router.

Nah, kalau kedua hal ini digabungkan, jadilah STB OpenWRT - yaitu Set Top Box yang sudah diinstal sistem operasi OpenWRT. Dengan begitu, perangkat yang tadinya hanya bisa untuk nonton TV, kini bisa berubah fungsi menjadi alat jaringan multifungsi.
Mulai dari hotspot WiFi, repeater, sampai server tunneling - semuanya bisa dilakukan kalau sistemnya sudah diganti jadi OpenWRT.

 

Kenapa Banyak yang Pakai OpenWRT di STB?

Pengalaman pribadi saya waktu pertama kali menginstal OpenWRT di STB cukup menarik. Perangkat yang tadinya terasa terbatas, tiba-tiba bisa melakukan banyak hal yang bahkan router bawaan pabrik nggak sanggup.

Misalnya:

  1. Mengatur load balancing antar koneksi internet.
  2. Menangkap sinyal WiFi dari jaringan lain dan meneruskannya lagi ke jaringan lokal.
  3. Menambahkan berbagai tool seperti inject, VPN, atau tunneling untuk kebutuhan koneksi yang lebih fleksibel.

Contohnya, router seperti Mi Router 4A awalnya cuma berfungsi sebagai access point biasa. Tapi setelah diinstal firmware OpenWRT, router itu bisa menangkap jaringan WiFi lain dan menggabungkannya dengan koneksi kabel (Ethernet).
Hasilnya? Performa jaringan meningkat signifikan dan jauh lebih stabil.

Namun, perlu diingat - tidak semua perangkat kompatibel dengan OpenWRT. Jadi sebelum mencoba, pastikan dulu perangkatmu ada dalam daftar dukungan resmi OpenWRT, atau kamu bisa cek artikel saya sebelumnya tentang daftar perangkat yang bisa pakai firmware ini.


Akses Internet Secara Murah

Bicara soal jaringan, pasti banyak yang pernah dengar istilah Gretongers.
Mereka ini biasanya para pengguna yang suka "ngulik" supaya bisa internetan gratis. Tapi karena sistem provider sekarang makin canggih, teknik gretongan jadi semakin susah dilakukan.


Nah, di sinilah muncul istilah baru, yaitu Sawer.
Berbeda dari Gretongers yang benar-benar gratisan, "Sawer" adalah teknik yang mengubah kuota aplikasi tertentu (seperti kuota chat, kuota sosmed, atau video) supaya bisa digunakan seperti kuota reguler.


Contohnya, kamu punya paket kuota TikTok atau YouTube yang tidak bisa digunakan untuk browsing bebas. Dengan trik sawer, kuota tersebut bisa dimanfaatkan untuk semua jenis koneksi internet.


Hasilnya? Internet tetap lancar tapi biaya jauh lebih hemat - bahkan sering kali menjadi sangat "murah meriah mencret", istilah khas para opreker jaringan.


Jenis-Jenis STB OpenWrt yang Sering Dipakai

Kalau kamu tertarik mencoba, berikut beberapa STB populer untuk OpenWRT yang banyak digunakan di komunitas:

STB B860H
STB B860H 

  1. B860H V1 (RAM 1GB)
    • Kelebihan: Bisa memancarkan WiFi setelah diubah jadi OpenWrt.
    • Kekurangan: RAM kecil, jadi kalau dipakai buat banyak tool, performanya bisa ngos-ngosan.
  2. B860H V2 (RAM 2GB)
    • Kelebihan: RAM lebih besar, performa lebih kuat dibanding V1.
    • Kekurangan: Nggak bisa memancarkan WiFi setelah diubah ke OpenWrt, jadi perlu tambahan access point.
  3. HG680P
    • Kelebihan: RAM 2GB dan bisa memancarkan WiFi.
    • Kekurangan: Sinyal WiFi-nya kurang kuat, jadi lebih baik ditambah router tambahan.

STB HG680P
STB HG680P

Penting untuk dicatat, STB OpenWRT tidak bisa berdiri sendiri.
Kamu tetap butuh modem eksternal yang dicolokkan ke port USB agar bisa konek ke internet. Modem tipe Hilink biasanya paling cocok, karena bisa langsung berjalan tanpa konfigurasi rumit melalui software tambahan. 


Router Biasa vs STB OpenWRT: Mana yang Lebih Oke?

Sekarang memang banyak router modern yang sudah dilengkapi slot SIM card, seperti Orbit Star 2 atau Advan CPE. Tapi sebagian besar hanya memiliki satu port Ethernet dan tidak mendukung koneksi USB modem.

Nah, di sinilah STB OpenWRT punya keunggulan. Dengan bantuan adapter USB to LAN (minimal versi 2.0 atau lebih tinggi), kamu bisa menambah port jaringan sekaligus memaksimalkan fungsi STB.
Rekomendasi saya, gunakan adapter seperti TP-Link UE300 yang sudah mendukung USB 3.0 untuk transfer data lebih cepat.

Sedangkan untuk modem, Huawei E3372h jadi salah satu pilihan terbaik. Modem ini sudah terbukti kuat dan banyak mendapat review positif dari pengguna OpenWRT, terutama bagi yang ingin solusi hemat tapi stabil.

Tplink UE-300
Tplink UE-300

Siapa Developer OpenWrt yang Sering Update? 

Salah satu hal menarik dari dunia OpenWRT adalah komunitasnya yang sangat aktif. Banyak developer Indonesia yang secara rutin merilis firmware versi terbaru khusus untuk STB.

Beberapa nama yang cukup dikenal di kalangan pengguna OpenWRT Indonesia antara lain:

  1. Reyre dari channel Indonesia Tech di YouTube - dikenal dengan firmware yang sudah dioptimasi untuk tool inject dan tunneling.
  2. Rureka - sering update firmware dengan fokus kestabilan dan fitur praktis.
  3. Wegare - juga aktif merilis build OpenWRT dengan penyesuaian untuk STB lokal.

Kalau kamu ingin hasil instalan yang langsung siap pakai tanpa ribet, firmware dari Reyre bisa jadi pilihan terbaik. Berdasarkan pengalaman pribadi, build-nya stabil dan fitur-fiturnya lengkap untuk kebutuhan harian maupun eksperimen jaringan.

OpenWRT Reyre
OpenWRT Reyre

Kesimpulan

Jadi, STB OpenWRT bukan sekadar alat hiburan yang dimodifikasi. Ia bisa berubah menjadi perangkat jaringan yang fleksibel dan sangat powerful, asal kamu tahu cara setting-nya dengan benar.


Mulai dari belajar dasar Linux, mengenal tool jaringan, sampai mengatur koneksi modem - semua bisa kamu pelajari bertahap.

Saran saya, pahami dulu perangkat dan firmware yang cocok, baru mulai eksperimen. Dengan begitu, kamu bisa menghindari risiko brick atau salah konfigurasi yang bikin perangkat malah tidak bisa dipakai.

Selamat mencoba, semoga eksperimenmu sukses dan koneksimu makin ngebut!


Versi Video

Kalau kamu lebih suka belajar lewat video, saya juga sudah bahas versi visualnya di YouTube.
Silakan tonton video di bawah untuk panduan lengkapnya.

Posting Komentar untuk "STB OpenWrt: Perpaduan Canggih antara Set Top Box dan OpenWrt"